JAKARTA - Harga tiket pesawat masih mahal. Menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah memutuskan untuk menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat. Tak tanggung-tanggung TBA diturunkan sebesar 15%.
Okezone merangkum sejumlah fakta terkini terkait tiket pesawat, Sabtu (11/5/2019):
1. Janji Menteri Perhubungan Budi Karya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam satu minggu ini Kemenhub akan melakukan suatu pembahasan, perhitungan dan dasar-dasar.
"Saya akan laporkan kepada bapak Menko Perekonomian Darmin Nasution pada hari Senin, di mana tarif batas atas akan kami turunkan. Ya akan kita turunkan, pasti kita turunkan," tutur dia.
Namun, tutur dia, dirinya belum bisa memastikan angka besaran tarif yang turun itu berapa. "Besarnya, saya tunggu. Tapi kalau turunnya pasti," ungkap dia.
2. Garuda Ikuti Kemenhub
Menko Luhut, penurunan TBA sendiri sudah dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama dengan pihak maskapai. Bahkan Garuda Indonesia sudah setuju jika TBA diturunkan 15%.
"Garuda juga bilang yes, Menteri BUMN (Rini Soemarno) kan juga udah bilang tuh," ucapnya.
Baca Juga: Menko Darmin Panggil Menhub Bahas Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Mengenai tarif pesawat yang masih mahal saat ini, Luhut meminta kepada masyarakat untuk bersabar. Sebab penurunan tarif tiket pesawat tidak bisa dilakukan secara langsung.
"Iya nanti kita bertahap lah. Tenang ajalah," ucapnya.
3. Masyarakat Diminta Bersabar
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah bisa saja menurunkan TBA tiket pesawat. Namun harus menunggu hasil penilaian terlebih dahulu mengingat TBA baru saja diturunkan sebesar 15%.
Menurut Luhut, pemerintah harus melihat pasar terlebih dahulu. Bagaimana kondisi penumpang dan juga kelanjutan dari bisnis maskapai pasca TBA diturunkan.
Baca Juga: Alasan Tiket Pesawat Garuda Mahal: Biaya Sewa hingga Bahan Bakar
"Iya nanti kita lihat market, demand, gimana mekanisme di market," kata Luhut.
4. Alasan Tiket Pesawat Masih Mahal
Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah membeberkan ada empat faktor yang mengakibatkan harga tiket pesawat menjadi mahal. Biaya sewa yang tinggi menjadi salah satu faktor mahalnya tiket pesawat Garuda.
"Kita sudah sering bicarakan, satu soal bahan bakar, maintenance, sewa pesawat itu udah 70% (dari pendapatan) dan dibayar dengan dolar semua, sedangkan pendapatan kita rupiah," paparnya.
Dia mengungkapkan, pendapatan hasil jualan tiket Garuda Indonesia pun hanya menyentuh angka di kisaran 2%. "Pendapatan Garuda Indonesia, itu kalau dari tiket mungkin di BEP (Break Event Point') untungnya paling 2%, kecil sekali. Sehingga optimalisasinya dari akselerasi revenue, dari kargo sabagai contoh," tuturnya.