JAKARTA – Sampai dengan Mei 2019 kemarin, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) telah merealisasikan dana belanja modal (capex) sebesar Rp190 miliar dari total alokasi capex tahun ini sebesar Rp800 miliar. “Mayoritas dana capex digunakan untuk berekspansi jaringan fiber optik dan sejauh ini sudah ada 94 kota dari 200 kota yang ditargetkan menjadi lokasi ekspansi jaringan optik milik Indoritel,” kata Direktur dan Sekretaris Indoritel, Kiki Yanto Gunawan dilansir dari Harian Neraca, Kamis (20/6/2019).
Disampaikannya, sampai dengan Mei realisasi capex sudah terserap Rp190 miliar dengan panjang jaringan sekitar 12.200 km. Dalam ekspansi bisnis fiber optik, Indoritel menugaskan kepada entitas anak usahanya yang bergerak di bidang serat optik yakni PT Mega Akses Persada (MAP) atau dengan merek FiberStar. Pada 2018, FiberStar telah menjangkau 14 provinsi, 92 kota, 2.139 kelurahan dengan panjang gelaran mencapai 12.504 km.
Baca Juga: Indoritel Makmur Ngutang Rp2,50 Triliun, Uangnya Dipakai Buat Apa?
Strategi MAP, lanjutnya, saat ini cenderung mengarah pada gelar jaringan karena perseroan ingin mencapai seluas mungkin. Pasalnya, kalau perseroan belum memiliki jaringan yang luas, bisa saja koneksi terputus. Menurutnya, bila perseroan telah memiliki jaringan yang luas maka akan memiliki keleluasaan untuk bekerja sama dengan internet service provider.
Hingga 2018, jumlah sambungan pelanggan mencapai 19.684 dengan ARPU sebesar Rp457.464 untuk layanan residensial dan Rp4,59 juta untuk layanan korporasi. Adapun fokus perluasan jaringan ada di Jawa, Sumatra dan Batam. Pada 2018, pendapatan MAP mencapai Rp130 miliar atau naik 132% dari posisi Rp56 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada 2016, 2017 dan 2018, MAP masih mencatatkan rugi bersih masing-masing senilai Rp45 miliar, Rp133 miliar dan Rp134 miliar.