Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pegadaian Kantongi Laba Bersih Rp1,5 Triliun di Semester I-2019

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Jum'at, 26 Juli 2019 |14:43 WIB
Pegadaian Kantongi Laba Bersih Rp1,5 Triliun di Semester I-2019
Foto: Diskusi Pegadaian soal Kinerja Perusahaan di Semester I-2019
A
A
A

YOGYAKARTA - PT Pegadaian (Persero) mengantongi laba bersih sebesar Rp1,5 triliun sepanjang semester I-2019. Realisasi kinerja ini meningkat 12,1% dari periode yang sama di 2018 yang sebesar Rp1,37 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menjelaskan, kinerja itu sejalan dengan pencapaian penyaluran kredit pinjaman kepada masyarakat atau outstanding loan (OSL) perseroan yang mencapai Rp43,6 triliun yang tercatat Juni 2019. Meningkat dari posisi OSL Juni 2018 yang sebesar Rp38,7 triliun.

Baca Juga: Bisnis Terancam, Ini Strategi Pegadaian Bertahan di Era Digitalisasi

"Total aset Pegadaian juga tercatat meningkat menjadi Rp56,1 triliun hingga Juni 2019, (dari Juni 2018 sebesar Rp50,7 triliun)," ungkapnya dalam media gathering & workshop di Pesonna Hotel, Yogyakarta, Jumat (26/7/2019).

Kinerja keuangan tersebut juga berasal dari berbagai lini bisnis lewat anak usaha, yakni PT Pesonna Optima Jasa yang bergerak di sektor bidang jasa ekspedisi hingga penyewaan alat-alat kantor. Lalu dari PT Pesonna Indonesia Jaya yang bergerak di bidang perhotelan hingga travel agent, serta PT Pegadaian Galeri Dua Empat yang bergerak di perdagangan emas, perhiasan, dan batu mulia.

Baca Juga: Tangkal Gratifikasi, PT Pegadaian Gandeng KPK

Menengok kinerja tersebut, Kuswiyoto pun optimistis perusahaan plat merah itu bisa mencapai target bisnisnya di akhir 2019. Perseroan memang menargetkan laba bersih bisa mencapai Rp3 triliun di tahun ini, naik Rp10,8% dari realisasi di akhir 2018 yang sebesar Rp2,8 triliun.

"Kami optimis target Rp3 triliun tahun ini bisa tercapai hingga akhir tahun," katanya.

Sedangkan untuk OSL ditargetkan bisa mencapai Rp46,5 triliun, naik 15,2% dari tahun lalu yang sebesar Rp40,8 triliun. Serta total aset ditargetkan bisa mencapai Rp63 triliun, atau naik 18,5% dari posisi tahun lalu sebesar Rp52,8 triliun.

Kuswiyoto menjelaskan, untuk mendorong pengembangan bisnis ke depan di tengah era digitalisasi, maka dilakukan transformasi perusahaan dalam lima hal. Pertama menumbuhkan bisnis gadai melalui diversifikasi fitur dan digitalisasi proses.

Lalu Mengembangkan bisnis baru yang potensial dengan dukungan big data analysis dan penguatan risk management. Kemudian menggunakan sistem teknologi yang ter-update guna menunjang proses bisnis dan data analysis.

Keempat menjaring sumber daya manusia potensial serta meningkatkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. "Terakhir merubah mindset dan budaya kerja karyawan yang lebih mendorong pada peningkatan kinerja perusahaan," jelasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement