NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin waktu setempat. Wall Street harus rela turun dari rekor tertingginya pada perdagangan pekan lalu.
Gerak Wall Street dalam seminggu ke depan dihantui kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang tengah mulai melakukan pertemuan dan hasil laporan keuangan perusahaan sektor teknologi.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat Ditopang Melonjaknya Saham Starbucks
Selain itu, investor terus memantau sentimen perang dagang yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global
Melansir Reuters, Jakarta, Senin (29/7/2019), indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,21 poin menjadi 27.192,24. S&P 500 turun 1,39 poin atau 0,05% ke 3,024,47 dan indeks Nasdaq Composite turun 5,11 poin atau 0,06% ke 8.325,10.
Baca Juga: Wall Street Menguat Ditopang Kenaikan Laba Alphabet dan Intel
Sebelumnya, indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi pada hari Jumat, karena pendapatan optimis dari induk usaha Google, Alphabet dan Starbucks Corp mengakhiri minggu yang kuat bagi pengecer dan perusahaan teknologi AS.
Sementara data Refinitiv menunjukkan 75% dari 218 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan laba sejauh ini telah melampaui estimasi laba, data tentang ekonomi AS bergerak ke arah yang berlawanan, mendukung tindakan oleh Fed pada hari Rabu.
Pemotongan seperempat poin untuk meningkatkan jumlah modal yang mengalir melalui pasar keuangan dan dukungan pinjaman oleh orang Amerika biasa dihargai penuh untuk hari Rabu dan itu akan menjadi komentar para pembuat kebijakan tentang apa yang selanjutnya akan menentukan apakah sebuah reli sejak Mei berlanjut.
"Pertanyaan kunci yang dihadapi para investor sekarang adalah apakah Fed dapat lolos dengan sejumlah kecil pemotongan asuransi atau apakah akan didorong ke arah pelonggaran kebijakan yang lebih mendasar," kata kepala ekonom Capital Economics Neil Shearing.
(Dani Jumadil Akhir)