Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perang Mata Uang Bisa Bikin Defisit Neraca Perdagangan RI Melebar

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 07 Agustus 2019 |10:17 WIB
   Perang Mata Uang Bisa <i>Bikin</i> Defisit Neraca Perdagangan RI Melebar
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - China sengaja melemahkan mata uangnya Yuan sebagai serangan balasan tarif tambahan 10% oleh Amerika Serikat (AS). Hal ini kembali memanaskan perang dagang AS-China.

 Baca Juga: Fakta Menarik Neraca Dagang Surplus tapi Ekspor Anjlok

Menanggapi hal ini, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa dampak devaluasi yuan mempengaruhi sentimen investor di Asia maupun emerging market.

"Sampai sesi I perdagangan, kurs beberapa negara di Asia termasuk Rupiah dan yen Jepang alami pelemahan terhadap dolar AS," ujar dia kepada Okezone, Rabu (7/8/2019).

Baca Juga: Perang Dagang Jatuhkan Harga Minyak Dunia

Dia menuturkan, memburuknya hubungan ekonomi AS dan China pasca devaluasi, karena Pemerintah AS mengadukan China ke IMF atas dugaan currency manipulator. Bukan tidak mungkin Presiden Trump akan kenakan tarif atau sanksi yang lebih berat ke produk dari China.

"Jadi, masa depan trade war tidak pasti. Indonesia terdampak dari sisi ekspor dan impor sekaligus. Ekspor ke AS dan China melambat, sementara produk China yang murah karena devaluasi yuan akan menyerbu Indonesia. Membuat defisit perdagangan melebar," tutur dia.

 Ilustrasi perang dagang

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement