Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Eksportir Gambir Terbesar Dunia, Olahannya untuk Industri Farmasi hingga Kosmetik

Feby Novalius , Jurnalis-Senin, 19 Agustus 2019 |15:09 WIB
RI Eksportir Gambir Terbesar Dunia, Olahannya untuk Industri Farmasi hingga Kosmetik
RI Ekspor Gambir ke Jepang hingga Eropa (Foto: Kementan)
A
A
A

JAKARTA – Indonesia merupakan negara pengekspor gambir terbesar di dunia. Negara tujuan ekspor gambir didominasi oleh India, diikuti dengan negara tujuan lain seperti Jepang, India, Pakistan, Philipina, Bangladesh, Malaysia dan beberapa negara di Eropa.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan, 80% produksi dan pasar ekspor gambir dunia berasal dari Indonesia. Bahkan volume dan nilai ekspor gambir Indonesia dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan.

“Tahun 2018 ekspor Gambir Indonesia sebesar 18 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai USD 55 juta. Lebih dari 94% gambir Indonesia diekspor ke India yang digunakan untuk Industri farmasi, astringent lotion dan zat penyamakan kulit,” terang Kasdi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/8/2019).

Baca Juga: Saran BI untuk Tingkatkan Ekspor di Tengah Perang Dagang

Dari sisi hilir, jelas Kasdi, berbagai olahan dan diversifikasi Gambir mampu meningkatkan nilai tambah yang dapat mendongkrak pendapatan petani. Bagi sebagian orang, gambir identik sebagai bahan pelengkap kunyahan campuran sirih dan kapur hasil pembakaran cangkang kerang. Namun, gambir menjadi bahan baku bagi kalangan industri farmasi, tekstil, pangan, kosmetik, dan sebagainya.

Ekspor Gambir

Lebih lanjut ia menjelaskan prospek pengembangan gambir sebagai komoditas ekspor masih sangat terbuka. Pasalnya, permintaan gambir di India semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan ia menguraikan dalam 5 tahun terakhir volume permintaan gambir Indonesia berada pada kisaran 13-14 ribu ton per tahun.

Secara umum, prospek pengembangan tanaman Gambir dalam skala luas masih sangat terbuka luas. Kasdi mengungkapkan, di India sendiri sebagian besar gambir digunakan sebagai pengganti katha yang diekstrak dari kayu Khair (Acacia cathecu) dan digunakan dalam industri Pan Masala dan Gutkha yang merupakan produk konsumsi dengan cara dikunyah dan memiliki efek stimulan.

Baca Juga: Tarif 6.704 Produk Indonesia ke Cile 0% Mulai Hari Ini

“Saat ini India membatasi penebangan pohon Khair sebagai upaya konservasi hutan, tanaman gambir memiliki peluang untuk menggantikan pohon tersebut, karena memiliki kemiripan secara karakteristik, tetapi memiliki kandungan fisikokimia (catechins) yang lebih besar daripada khair” ujar Kasdi.

Di Indonesia, Lanjut Kasdi, Sumatera Barat merupakan daerah penghasil Gambir terbesar, utamanya Kabupaten 50 Kota yang berkontribusi 50% lebih dari produksi gambir nasional, ke depan diharapkan produksi dan kualitas gambir Indonesia dapat terus meningkat, selain aspek kontinuitas, yang terpenting adalah memperbaiki aspek kualitasnya terutama kualitas untuk kepentingan industri farmasi dan penyamakan kulit.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement