Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sederet Fakta Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Feby Novalius , Jurnalis-Sabtu, 07 September 2019 |08:23 WIB
Sederet Fakta Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Iuran BPJS Kesehatan Naik. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Iuran peserta BPJS Kesehatan sudah diputuskan naik pada 2020. Kenaikan tersebut pada kelas I menjadi Rp160.000 dari Rp80.000 per bulan. Kemudian kelas II menjadi Rp110.000 dari sebelumnya Rp59.000 per bulan.

Okezone merangkum sejumlah fakta menarik soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Sabtu (7/9/2019):

1. Borok BPJS Kesehatan

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengungkapkan, membaiknya tingkat penggunaan layanan (rate utilisasi) hingga banyaknya fasilitas kesehatan (faskes) menjadi penyebab defisitnya BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Masalah Defisit Langsung Beres?

"Setiap tahun defisit ini semakin lebar, itu sangat terkait dengan akses yang semakin baik. Membuat rate utilisasi meningkat, dulu saat awal program kerja berjalan, data untuk masyarakat miskin rate utilisasi-nya sangat kecil, sekarang sudah mendekati rate rata-rata,” jelas dia.

BPJS Kesehatan

Di sisi lain, meningkatnya jumlah faskes yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan membuat kemudahan akses turut meningkat. Hal ini juga di dorong dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

"Jadi akses semakin baik, faskes semakin bertambah, masyarakat semakin sadar. Kemudian juga pola epitimologi penduduk Indonesia di mana penyakit endotrophic mendominasi pola pembiayaan selama ini," katanya.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik Jadi Rp160.000

2. Proyeksi Defisit BPJS Kesehatan

Dengan kondisi tersebut membuat semakin banyak pengguna BPJS Kesehatan, namun tidak seiring dengan tingkat kepatuhan dalam membayarkan iuran atau premi. Membuat jarak atau gap antara premi yang diterima dengan biaya klaim yang dikeluarkan BPJS Kesehatan semakin melebar.

Keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus defisit dari tahun ke tahun. Pada 2019 defisit diperkirakan mencapai Rp32,8 triliun, melebar dari proyeksi awal yang sebesar Rp28 triliun.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement