JAKARTA - Bandar udara (Bandara) Syamsudin Noor Banjarmasin merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Kalimantan. Proyek tersebut dibangun oleh sinergi PT PP Tbk (PTPP) dan PT Wika Gedung.
Kerjasama operasional (KSO) BUMN tersebut menargetkan bandara Syamsudin Noor bisa beroperasi di akhir 2019. Pasalnya, bandara tersebut menjadi yang terbesar di Kalimantan.
Baca juga: Pembangunan Terminal Rampung Oktober, Kapasitas Bandara Syamsudin Jadi 7 Juta Penumpang
Mengutip akun instagram @KementerianBUMN, Jakarta, Sabtu (7/9/2019), saat ini proses pengerjaannya tengah sampai pada tahap finishing untuk struktur atap baja. Serta sedang tahap comissioning.

Sebagai Bandara terbesar, Syamsudin Noor Banjarmasin ditargetkan mampu menampung 7 juta penumpang per tahunnya. Baik penumpang dalam skala domestik maupun Internasional.
Baca juga: Dibangun Juni, Bandara Wirasaba Purbalingga Dioperasikan 2020
Sebelumnya, proyek pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor yang berlokasi di Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ditargetkan beroperasi pada awal Oktober tahun ini. Terminal baru ini, diharapkan mampu memberikan pelayanan optimal bagi calon pengguna jasa angkutan udara.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan, jika proyek pengembangan bandara ini selesai, untuk sisi darat data tampung di terminal yang sebelumnya 1,5 juta penumpang menjadi sebanyak 7 juta penumpang. Sementara untuk sisi udara, perluasan apron menambah kapasistas parkir pesawat (parking stand) yang semula 16 menjadi 25 unit pesawat.
Baca juga: Demo 22 Mei Ricuh, AP-I Perketat Keamanan Bandara
“Diharapkan, dengan penambahan kapasitas ini, pelayanan bandar udara akan menjadi lebih baik lagi. Sebab di Bandara Syamsudin Noor merupakan embarkasi haji, selain itu, dalam peningkatan kapasitas nantinya banyak penumpang umroh terlayani,” jelas Polana.
(Fakhri Rezy)