Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perang Dagang Mulai Mereda, Rupiah Malah Lesu ke Rp14.060/USD

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Rabu, 11 September 2019 |17:48 WIB
Perang Dagang Mulai Mereda, Rupiah Malah Lesu ke Rp14.060/USD
Ilustrasi Rupiah (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan tipis perdagangan hari ini. Rupiah ditutup dengan bertahan di level Rp14.000-an per USD.

Bloomberg Dollar Index pada Rabu (11/9/2019) pukul 17.20 WIB, menunjukkan Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 7,5 poin atau 0,05% ke level Rp14.060 per USD. Hari ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.047-Rp14.066 per USD.

Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah melemah 28 poin atau 0,19% bergerak ke level Rp14.055 per USD. Rupiah bergerak di kisaran Rp14.027-Rp14.065 per USD pada hari ini.

Sedangkan pada kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan posisi Rupiah di level Rp14.063 per USD. Melemah dibandingkan penutupan kemarin yang di level Rp14.031 per USD.

Baca Juga: Ini Alasan Rupiah Dijadikan Mahar Bisa Kena Denda Rp1 Miliar

Dolar AS memang mengalami penguatan sejak pagi tadi, seiring menanti keputusan Bank Sentral Eropa yang berencana melonggarkan kebijakan moneter pada pertemuan Kamis (12/9/2019).

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku pasar tengah menanti kebijakan Bank Sentral Eropa tersebut. Meski, harapan penurunan suku bunga diperkirakan tak bisa sesuai ekspetasi pasar.

"Jika Bank Sentral Eropa menerapkan penurunan suku bunga, itu mungkin menjadi pendorong kuat bagi Bank Sentral AS, Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan 25 bps pada pertemuan 17-18 September mendatang," ujar Ibrahim dalam risetnya, Rabu (11/9/2019).

Baca Juga: BI Sempurnakan Aturan Pengelolaan Rupiah

Dia menyatakan, pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS memang tak terlalu dalam pada hari ini. Hal itu didukung perkembangan perang dagang antara AS dan China yang akan melakukan pertemuan untuk membahas kesepakatan bersama.

"Beberapa hari terakhir perang dagang didorong optimisme akan berlangsungnya pertemuan tingkat tinggi AS dan negosiator China di Washington pada bulan depan. Di mana memberikan potensi pemutus arus perang dagang," jelas dia.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement