NEW YORK - Harga minyak turun lebih dari USD1 per barel pada perdagangan hari Rabu waktu setempat, setelah persediaan minyak mentah AS yang jauh lebih besar dari perkiraan dan penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-China ditunda hingga Desember.
Melansir Reuters, Jakarta, Kamis (7/11/2019), harga minyak mentah brent, LCOc1 ditutup turun USD1,22 atau 1,94% ke USD61,74 per barel. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate CLc1 turun USD0,88 atau 1,54% ke USD56,35 per barel.
Baca Juga: Penundaan Kesepakatan Dagang AS-China Bebani Wall Street
Harga minyak memperpanjang kerugian setelah adanya laporan bahwa pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian perdagangan sementara yang ditunggu-tunggu bisa ditunda hingga Desember karena diskusi berlanjut.
Sebelumnya, harga turun setelah data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 7,9 juta barel dalam minggu terakhir, melebihi ekspektasi analis untuk membangun 1,5 juta barel.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Lebih dari 1% Ditopang Permintaan China ke Trump
"Tidak ada yang lain kecuali bearish dalam laporan EIA," kata direktur berjangka di Mizuho di New York Bob Yawger.
“Ekspor adalah area besar dari mana angka itu berasal. Itu sebagian besar terkait dengan sanksi pada COSCO, yang pulang untuk bertengger, ”kata Yawger, merujuk pada berkurangnya ketersediaan kapal tanker karena sanksi AS terhadap perusahaan pelayaran China COSCO.