LABUAN BAJO - Pemerintah tidak main-main dalam mengembangkan pariwisata super prioritas salah satunya Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Labuan Bajo ditetapkan sebagai “5 Bali Baru” yang diharapkan mendatangkan devisa untuk Indonesia
Hal ini terlihat dari beberapa pembangunan infrastruktur pendukung di Labuan Bajo. Yang sangat nyata adalah renovasi besar-besaran dan perluasan jalan ke Bandara Komodo. Sebab bandara ini menjadi pintu masuk turis ke Labuan Bajo.
Baca Juga: Masuk Pulau Komodo Bayar Rp14 Juta Diterapkan pada 2021?
"Perluasan jalan akses Bandara Komodo dari tahun 2017 dan ini dilanjutkan sampai sekarang dengan biaya Rp27,9 miliar," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Nusa Tenggara Timur Kementerian Keuangan Lydia Kurniawati Christyana di Labuan Bajo, Jumat (15/11/2019).
Seluruh anggaran pengembangan pariwisata super prioritas di Labuan Bajo berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tercatat, sejak 2015 pemerintah telah rutin memberikan anggaran ke NTT untuk mendukung prioritas pembangunan.
Adapun alokasi APBN ke NTT pada tahun 2015 sebesar Rp28,82 triliun, 2016 Rp30,34 triliun, 2017 Rp31,88 triliun, 2018 sebesar Rp34,39 triliun dan 2019 sebesar Rp35,08 triliun.
"Anggaran terus naik karena ini salah satu prioritas Presiden," ujarnya.
Mengutip data yang dipaparkan, pembangunan lainnya sejak 2017 adalah perawatan untuk rehabilitasi jalan dari Labuan Bajo menuju Ruteng dengan alokasi anggaran Rp9,8 miliar.
Baca Juga: Labuan Bajo Hanya untuk Turis Berkantong Tebal, Sobat Missqueen Dilarang Masuk?
Kemudian yang sudah dilakukan juga sejak 2018 adalah pembangunan dermaga di Pulau Padar Rp158 juta dan Pantai Pasir Pink (Pink Beach) Rp779 juta. Selanjutnya, untuk pembangunan yang dimulai sejak tahun 2019 ini adalah fokus untuk akses jalan nasional.