JAKARTA – Pemerintah tengah membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), sebagai sarana kampus futuristik dan berguna untuk penelitian peradapan di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di Indonesia berharap mewujudkannya lewat pembangunan Kampus UIII.
Kampus yang berlokasi di Kompleks RRI Cimanggis, Depok, Jawa Barat, menggunakan 20-30% dari lahan yang tersedia untuk bangunan gedung. Kemudian sisanya, digunakan sebagai ruang hijau.
Baca Juga: Tinjau Proyek Kampus UIII, Wapres JK: Masih Ada Masalah Lahan
Pembangunan UIII sebagai calon kampus masa depan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres No. 57 Tahun 2016, yang peletakan batu pertamanya telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 5 Juni 2018 lalu.
Melansir keterangan Kementerian PUPR, Rabu (20/11/2019), pembangunan ini terbagi menjadi 2 tahap. Tahap I akan dikerjakan oleh Kementerian Agama RI dengan biaya Rp714 miliar yang meliputi 3 paket pekerjaan. Paket 1 dengan biaya Rp362 miliar yaitu Gedung Rektorat, Gedung Fakultas A dan Plaza 3 Pilar yang pembangunannya saat ini mencapai 7,6%. Pelaksana pekerjaan tersebut adalah PT. Waskita Karya sebagai kontraktor dan PT. Virama Karya sebagai konsultan manajemen.
Baca Juga: Rencana Komarudin Hidayat Usai Jadi Rektor Universitas Islam Internasional
Paket 2 dengan biaya Rp168 miliar meliputi dari 5 unit Rumah Dosen, 1 Tower Asrama Mahasiswa (pria), Rehabilitasi Bangunan dan Mechanical, Electrical, dan Plumbing (MEP) yang pembangunannya mencapai 76,11%. Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan konsultan PT. Bennatin Surya Cipta (MK). Pekerjaan paket 3 dikerjakan oleh Brantas Abipraya dan konsultan PT. Akronim (MK) dengan biaya Rp184 miliar meliputi pembangunan infrastruktur kawasan dan pagar keliling yang saat ini telah mencapai 45%.