Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Ditutup Cetak Rekor Baru

Fakhri Rezy , Jurnalis-Kamis, 28 November 2019 |07:32 WIB
Wall Street Ditutup Cetak Rekor Baru
Wall Street (Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Wall Street ditutup dengan mencetak rekor dalam tiga hari berturut-turut pada perdagangan Rabu (27/11/2019) waktu setempat. Hal ini menjelang libur thanksgiving serta data baru yang menunjukkan ekonomi yang solid.

Melansir Reuters, New York, Kamis (28/11/2019), Dow Jones Industrial Average naik 42,32 poin atau 0,15% menjadi 28.164, serta S&P 500 naik 13,13 poin atau 0,42% menjadi 3.153,65. Sementara Nasdaq Composite menambahkan 57,24 poin atau 0,66% menjadi 8.705,18.

 Baca juga: Menanti Rilis Data Ekonomi AS, Wall Street Dibuka Menguat

Sektor Konsumen naik paling tinggi hingga 0,83.

 wall street

pertumbuhan ekonomi AS sedikit meningkat pada kuartal III, bukan melambat seperti yang dilaporkan pertama kali. Serta, peningkatan yang stabil dalam belanja konsumen pada bulan Oktober menunjukkan ekonomi mungkin akan mempertahankan laju pertumbuhan moderat pada kuartal keempat.

 Baca juga: Wall Street Ditutup Merangkak Naik Menuju Rekor Tertinggi

"Dari sudut pandang makro, ini benar-benar sesuai dengan narasi lingkungan yang terus tumbuh namun lambat ini," kata direktur investasi senior Bill Northey di Bank Wealth Management di A.S.

Data juga menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang modal utama buatan AS meningkat paling banyak dalam sembilan bulan pada Oktober. 


Komentar Presiden Donald Trump pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat berada di "pergolakan akhir" dari kerjasama dengan China menambah optimisme.

Indeks utama telah berulang kali naik ke rekor apda bulan ini pada harapan gencatan perdagangan, musim pendapatan kuartal III yang melampaui ekspektasi yang lebih rendah dan Federal Reserve yang dovish. S&P 500 kini telah ditutup pada level rekor dalam lima dari sembilan sesi terakhir.

Deere & Co (DE.N) turun 4,30% karena pembuat peralatan pertanian memperingatkan pendapatan yang lebih rendah pada tahun 2020.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement