Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Di Depan Bos Emiten, Wapres Ma'ruf Sebut Kualitas SDM RI Rendah hingga Kemiskinan Tinggi

Taufik Fajar , Jurnalis-Selasa, 17 Desember 2019 |12:42 WIB
Di Depan Bos Emiten, Wapres Ma'ruf Sebut Kualitas SDM RI Rendah hingga Kemiskinan Tinggi
Jokowi dan Maruf Amin (Foto: Setkab)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bahwa selama lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil berada di atas level 5%. Angka itu masih di atas pertumbuhan ekonomi global yang telah direvisi oleh IMF, yakni sebesar 3%.

"Untuk 2020, pemerintah tetapkan target dan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 5,3%. Itu sinyal positif dan peluang bagi perkembangan dunia usaha," ujar Ma'ruf saat menghadiri acara HUT ke-31 Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Ekonomi Syariah RI Tertinggal Jauh dari Brasil dan Australia

Ma'ruf menjelaskan bahwa beberapa tantangan yang dihadapi saat ini dalam dinamika perekonomian Indonesia. Di antaranya yakni laju perekonomian dalam negeri yang cenderung melambat akibat kondisi perekonomian global yang tidak pasti.

"Seperti perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang berkepanjangan serta risiko geopolitik," ungkap dia.

 Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Soroti Ketimpangan Pembangunan Ekonomi

Wapres

Kemudian, lanjut dia kualitas sumber daya manusia (SDM), yang kualitas masih terbilang masih rendah. Data World Bank terkait indikator kualitas SDM sebuah negara menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lower middle income dan tertinggal dibanding Singapura, Korea Selatan dan Jepang.

Menurutnya, masih tingginya angka kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran di Indonesia dan juga terdapat masih tergantungnya terhadap impor dan tantangan terkini dalam teknologi digital dan industri 4.0.

"Supaya ekonomi Indonesia optimal, motor penggerak perekonomian. Di antarannya investasi, konsumsi dan peningkatan ekspor. Di mana pemerintah melakukan serangkaian program untuk ciptakan iklim kondusif dengan peyederhanaan regulasi omnibus law birokrasi dan cipta lapangan kerja," pungkas dia.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dan Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Franciscus Welirang.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement