TANGERANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memiliki kesan sendiri pada sosok seorang ibu. Karena menurut Budi, sosok seorang ibunya lah yang menginspirasi dirinya untuk bekerja tak kenal lelah.
Menurut Budi, sang ibu merupakan sosok yang tak kenal lelah dalam bekerja. Oleh karena itu dirinya memegang teguh pesan dan perilaku ibunya untuk bekerja tak kenal lelah.
Baca juga: Hari Ibu Nasional, Ini Surat Sri Mulyani untuk Ibunya
Apalagi, posisinya saat ini sebagai Menteri yang memiliki banyak sekali direktorat dan pekerjaan rumah yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Oleh karenanya, dibutuhkan tenaga ekstra dan cara mengatur waktu agar pekerjaannya bisa dijalankan dengan baik.

"Saya sangat mengidolakan ibu. Oleh karenanya selamat hari ibu dan ibulah yang menginspirasi," ujarnya dalam sebuah diskusi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2019).
Baca juga: Hari Ibu Nasional, Susi Pudjiastuti Unggah Kebahagian Bersama Anak-anaknya
Budi pun bercerita tentang latarbelakang dari sosok ibunya. Menurutnya, sang ibu bekerja tanpa kenal lelah dan jarang sekali berisitirahat menyusul profesinya sebagai seorang guru sekaligus ibu rumah tangga.
"Ibu saya gitu (bekerja berat), seorang guru dan menunjang rumah tangga. Dan itu tetap harus bekerja jauh ke mana-mana," kata Budi.
Selain sosok sang ibu, Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II pun mengaku menjadikan Presiden Joko Widodo sebagai inspirasinya dalam bekerja. Bagaimana tidak, pada hari ini saja usai beberapa hai lalu berkunjung ke Kalimantan, Jokowi langsung mengajak dirinya untuk ke Labuan Bajo.
"Yang kedua kita punya bos namanya Pak Jokowi. Dua orang ini yang menginspirasi, ibu saya dan Pak Jokowi," ucapnya.
Budi Karya pun sebenarnya lelah bekerja tanpa libur dan harus mengelilingi Indonesia untuk memastikan urusan perhubungan tak ada masalah. Namun menurut dia, ketika seseorang memiliki semangat otomatis etos kerja akan terbentuk
"Termehek-mehek juga. Tapi itu tadi kalau punya semangat kerja yang tinggi maka etos kerja akan terbentuk," ucapnya.
(Fakhri Rezy)