Baca Juga: Rupiah Rp13.600/USD, Sri Mulyani Masih Resah soal Defisit Transaksi Berjalan
Hal ini disebabkan Departemen Keuangan AS membalikkan keputusannya pada bulan Agustus yang menyebut China sebagai manipulator mata uang.
Laporan baru Departemen Keuangan tentang manipulator mata uang dapat membantu menjelaskan alasan Swiss franc melonjak ke level tertinggi 33-bulan terhadap euro, beberapa analis mengatakan. Washington memasukkan Swiss ke dalam daftar pantauan, meskipun para pelaku pasar lain mengatakan itu telah diharapkan dan arus safe-haven yang lebih luas berada di belakang pergerakan franc.
(Dani Jumadil Akhir)