JAKARTA - China akan melakukan negosiasi dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan meningkatkan impor barang dari Amerika Serikat. Hal ini diimbangi dengan pengembalian sejumlah tarif sesuai kesepakatan awal antar dua ekonomi terbesar dunia ini.
Melansir Reuters, Jakarta, Senin (20/1/2020), China akan meningkatkan pembelian barang dan jasa AS sebesar USD200 miliar setara Rp2.730 triliun (USD1 setara Rp13.650) selama dua tahun dengan imbalan pengembalian sejumlah tarif berdasarkan kesepakatan perdagangan awal antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
Baca juga: Meredanya Perang Dagang AS-China Dinilai Positif untuk Ekonomi RI
Sementara itu Meng Wei, juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) pada konferensi persnya Minggu lalu mengatakan Amerika Serikat memiliki pasokan berkualitas tinggi di bidang energi, barang-barang manufaktur, produk pertanian, perawatan medis dan juga jasa keuangan.