JAKARTA – Perlu strategi yang baik dalam menghadapi globalisasi industri 4.0. Hal ini untuk mencapai ekonomi berkelanjutan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan strategi manufaktur untuk menghadapi globalisasi 4.0, harus mempertimbangkan dua komponen utama. Di mana, kemampuan future of production, yaitu struktur produksi dan pendorong produksi.
Baca juga: Sesuai Visi Jokowi, 326 Perusahaan Manufaktur Siap Terapkan Industri 4.0
“Produksi adalah salah satu katalis pertumbuhan negara yang dapat meningkatkan kemakmuran serta mencapai tujuan lainnya. Sementara itu, struktur produksi sebuah negara tergantung pada variabel seperti keputusan strategis untuk memprioritaskan pembangunan sektor agrikultur, pertambangan, industri, dan jasa,” ujar Agus saat hadiri WEF 2020 dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
Sedangkan, pendorong produksi terkait penerapan teknologi dan peluang yang ada dalam future of production, faktor-faktor pendukungnya itu antara lain adalah teknologi dan inovasi, sumber daya manusia, investasi dan perdagangan global, kerja sama antar pihak, sumber daya berkelanjutan, serta kepedulian terhadap lingkungan.
Baca juga: Gubernur Jabar Ajak Unisba Cetak SDM Unggul
Menperin mencontohkan di ASEAN, di mana kontribusi ekonomi dan distribusi yang merata akan membuat beberapa sektor potensial untuk bisa kolaborasi. Seperti, industri pengemasan makanan, kemudian untuk komponen dan aksesoris kendaraan, farmasi dan obat-obatan, serta sektor elektronik.