Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rogoh Rp500 Miliar, Barata Indonesia Mau Bangun Pabrik Roda Kereta di Gresik

Giri Hartomo , Jurnalis-Jum'at, 21 Februari 2020 |13:57 WIB
Rogoh Rp500 Miliar, Barata Indonesia Mau Bangun Pabrik Roda Kereta di Gresik
Roda Kereta (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - PT Barata Indonesia (Persero) bakal membangun pabrik roda di tanah air. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi bahan baku roda kereta yang saat ini masih impor.

Direktur Utama Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno mengatakan, untuk membangun pabrik ini dibutuhkan dana sekitar Rp500 miliar. Memang menurut Fajar, untuk membangun pabrik ini butuh biaya besar mengingat pembangunannya tidaklah mudah.

 Baca juga: Wabah Virus Covid-19, Bagaimana Ekspor Barata Indonesia?

"Kita belum bisa produksi justru itu kita mau investasi Rp500 miliar untuk membuat pabrik roda karena ini pemakaiannya cukup besar di Indonesia. Ini enggak gampang bikin roda," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Fajar berharap pembangunan pabrik roda bisa dilakukan secepatnya. Bahkan, perseroan menargetkan tahun ini pembangunan pabrik roda untuk kereta sudah bisa dilaksanakan di Gresik.

"Pabrik roda yang kelola Barata membuat pabrik kereta tahun ini. Pabriknya daerah gresik. Mulai tahun ini kita mulai," ucapnya.

 Baca juga: Barata Indonesia Ekspor Komponen Turbin ke Australia

Dengan pembuatan pabrik ini diharapkan perseroan bisa memproduksi roda sendiri untuk bahan baku kereta api. Saat ini perseroan baru bisa memproduksi Bogie sedangkan untuk roda nasi mengimpor dari China dan Eropa.

"Dari kereta api kita yang blm bisa buat adalah roda itu kita masih impor. Rodanya masih impor ada dari China, dari Eropa," ucapnya.

 Baca juga: Barata Indonesia Ekspor Komponen Pembangkit Listrik ke Brasil

Nantinya roda hasil produksi ini akan digunakan untuk proyek proyek di dalam negeri. Misalnya saja proyek kereta Moda Raya Terpadu (MRT) hingga kereta Laju Raya Terpadu (LRT).

"Oleh karena itu ke depannya kita akan membuat roda kereta api. Apalagi makin lama makin banyak selain untuk KRL, LRT, MRT itu kira-kira kebutuhannya 20 ribu," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement