JAKARTA –Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menugasi PT Barata Indonesia (Persero) menjadi anggota tim percepatan pembangunan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero).
“Penetapan ini dilakukan melalui keputusan nomor: 284/MBU/11/2019,” ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/12/2019).
Penugasan yang diterima Barata Indonesia, beserta dengan beberapa perusahaan lain adalah menyelesaikan Proyek Kilang Minyak milik PT Pertamina (Persero) yang menjadi Program Strategis Nasional.
Baca Juga: Barata Indonesia Ekspor Komponen Turbin ke Australia
Adapun perusahaan yang menjadi anggota adalah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Rekayasa Industri, serta PT Tuban Petrochemical Industries.
Sebagai informasi, PT Barata Indonesia sebelumnya telah ditunjuk sebagai koordinator klaster industri manufaktur BUMN, karena dinilai memiliki kompetensi dan juga pengalaman panjang dalam pembangunan infrastruktur di bidang Oil & Gas.
Penugasan Barata Indonesia tersebut juga dilatarbelakangi oleh upaya pemerintah untuk meningkatkan persentase TKDN dalam Megaproyek Kilang Pertamina.
“Industri manufaktur memang harus didorong untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam mendukung pembangunan strategis seperti kilang dan industri berat lainnya sehingga dapat menciptakan efek multiplier dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Direktur Utama Barata Indonesia F Harry Sampurno.
Baca Juga: Barata Indonesia Ekspor Komponen Industri Semen ke Maroko
Tim Percepatan pembangunan diharapkan dapat merampungkan Proyek Strategis Nasional Prioritas tersebut pada 2026 dalam rangka pencapaian produksi 2 juta barel per hari.
Sebelumnya Barata Indonesia juga beberapa kali terlibat dalam beberapa proyek di sektor migas, diantaranya LPG Spherical Tank Pulau Layang 2x1500 MT, TBBM Tegal Cap. 14600KL, RFCC Pertamina UP IV Cilacap, Hanasudin Avtur Storage Integrated System, bahkan Fuel Tank RU V Balikpapan.