JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hubungan bilateral Indonesia dan Australia berada dalam arah yang positif. Terutama dalam berinvestasi.
Hal tersebut disampaikannya saat bertemu beberapa media asal Australia beberapa waktu lalu. Di mana dirinya memberikan perkembangan ekonomi Indonesia.
Baca juga: RI Siapkan Rp10 Triliun untuk Antisipasi Dampak Virus Korona
Dirinya mengatakan, pada tahun 2018, Australia masuk dalam 10 negara investor terbesar di Indonesia dengan total investasi hampir USD600 juta. Investasi Australia di Indonesia terutama di sektor pertambangan, perbankan, keuangan dan asuransi.
"Saya menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia terus tumbuh pada tingkat sekitar 5%. Angka ini bagus, tapi tidak cukup," ujarnya mengutip Setkab, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Baca juga: Jelang Puasa, Presiden: Hati-Hati, Dihitung Urusan Bawang Putih, Daging hingga Gula
Saat ini, lanjutnya, pemerintah sedang dalam proses mengajukan RUU Omnibus Law Perpajakan dan Cipta Kerja. Hal tersebut untuk mengundang investasi dan menstimulasi perekonomian.
Selain itu, Virus Corona telah mempengaruhi baik sisi penawaran maupun permintaan. Sehingga pemerintah harus lebih fokus pada sektor riil.
Baca juga: Investasi yang Masuk ke RI Ngerem karena Virus Korona
"Saya mengapresiasi hubungan kerja sama yang baik antara Indonesia dan Australia selama ini. Virus corona tidak menjadi penghambat hubungan baik yang sudah terjalin antar kedua negara selama ini," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, Indonesia tentunya akan berpengaruh ke global supply chain, terutama karena peran China yang besar dalam perdagangan di dunia.
"Untuk menanggulangi permasalahan virus corona ini diperlukan adanya sinkronisasi dan koordinasi dalam pembuatan kebijakan dari negara-negara di dunia," ujarnya.
Sebagai contohnya di Indonesia, kebijakan sektor moneter sudah dilakukan penurunan bunga oleh Bank Indonesia. Sementara kebijakan fiskal dilakukan dengan memberikan pembebasan sementara pajak hotel dan restoran di beberapa lokasi wisata serta juga percepatan belanja.
(Fakhri Rezy)