TANGERANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut aksi buyback saham perusahaan pelat merah adalah untuk menstabilkan kembali pasar saham dalam negeri. Sebab dalam beberapa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot.
Baca Juga: IHSG Anjlok, Kementerian BUMN Kaji Buyback Saham BUMN
Menurut Erick, selain untuk menyeimbangkan IHSG, aksi buyback ini juga bertujuan untuk melawan saham-saham gorengan. Karena, pada saat kondisi pasar saham lesu seperti ini rawan dimasuki oleh investor untuk bermain saham kurang baik atau saham gorengan.
"Ini juga untuk melawan saham-saham gorengan atau saham kurang baik. Perlu edukasi masyarakat harus ditingkatkan," ujarnya saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (11/3/2020).
Baca Juga: Izinkan Buyback Saham Tanpa RUPS, Begini Pertimbangan OJK
Staf Khusus Menteri BUMN Arya M Sinulingga, saat ini 12 BUMN tersebut telah siap melakukan pembelian saham kembali atau buyback dengan nilai komitmen senilai Rp7 triliun hingga Rp8 triliun.
Menurutnya, langkah ini dilakukan setelah melakukan rapat koordinasi dalam rangka meningkatkan market confidence. Hasilnya, beberapa BUMN menilai nilai fundamental perusahaan di atas harga di pasar. Guna memantapkan langkah tersebut, BUMN terus melakukan coordinated action untuk buyback saham.
Buyback, lanjutnya, akan dilakukan secara bertahap sesuai strategi masing-masing perusahaan. "Untuk pelaksanaannya akan dibebaskan kepada masing-masing perusahaan,” ujar Arya kepada Okezone.
Follow Berita Okezone di Google News