Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Puncak PHK Massal Diprediksi Juni

Puncak PHK Massal Diprediksi Juni
PHK (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ekonom dari Institute for Development, Economic and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho memprediksi jika tak segera ditangani, gelombang PHK bakal mencapai puncaknya pada Juni mendatang, dengan pekerja di sektor pariwisata dan jasa yang paling terdampak.

Sementara itu, pemerintah akan memprioritaskan mereka yang di-PHK bersama dengan pekerja informal dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak Covid-19, sebagai penerima program Kartu Prakerja.

Merujuk data Kementerian Tenaga Kerja per 4 April 2020, total pekerja yang dirumahkan maupun terkena PHK mencapai 130.456 pekerja.

"Kalau misalnya tetap pada kondisi seperti saat ini di mana industri masih enggan untuk melakukan proses produksi, saya rasa di akhir kuartal kedua, gelombang terbesarnya akan kita rasakan," kata dia seperti dikutip BBC Indonesia, Jakarta, Kamis (9/4/2020).

"Yang saya takutkan sebenarnya bukan hanya di gelombang PHK-nya saja, tapi bagaimana sektor informal yang akan terdampak lebih besar dan mungkin bisa jadi Kartu Prakerja tidak hanya disasar oleh dari gelombang PHK dari sektor formal saja, tapi juga dari sektor informal," katanya.

Sementara itu, pakar tenaga kerja dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada, Sukamdi, meragukan program Kartu Prakerja, yang menurutnya tak tepat sasaran.

"Setiap kali ada program seperti ini selalu muncul moral hazard. Yang saya maksud moral hazard adalah bahwa ketika ada bantuan yang sifatnya cuma-cuma, diberi, charity, maka akan ada kecenderungan orang yang memanfaatkan itu, yang sebetulnya bukan bagian dari target program tapi menginginkan itu karena merasa itu bantuan, 'saya berhak dibantu dong'"," kata dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement