JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan tajinya pada akhir April 2020. Setelah sempat terseok-seok menembus level Rp16.000 per USD, kini mata uang Garuda berhasil menguat ke level Rp14.881 per USD.
Penguatan Rupiah di bawah level Rp15.000 per USD sesuai prediksi Bank Indonesia (BI) di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
BI juga telah memaparkan kondisi terburuk Rupiah bisa menembus level Rp17.000 hingga Rp20.000 per USD. Namun, BI tidak akan tinggal diam jika Rupiah melemah terlalu dalam.
Berikut fakta-fakta penguatan Rupiah seperti dirangkum Okezone, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).
1. Akhir April, Rupiah Hantam Dolar AS ke Rp14.881/USD
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian menguat hingga akhir perdagangan di bulan ini. Rupiah naik di kisaran Rp14.000-an per USD.
Mengutip Bloomberg Dollar Index, Kamis (30/4/2020) pukul 17.25 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 413 poin atau 2,7% ke level Rp14.881 per USD. Rupiah bergerak di kisaran Rp14.881-Rp15.162 per USD.
Sementara itu, Yahoo Finance mencatat Rupiah menguat 72 poin atau 0,46% ke Rp15.412 per USD. Rupiah tercatat bergerak di kisran Rp15.350-Rp15.484 per USD.
2. Gubernur BI: Rupiah Sudah di Bawah Rp15.000/USD
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan nilai tukar Rupiah sekarang ini sudah menguat. Bahkan, kini nilainya sudah di bawah level psikologis Rp15.000 per USD.
“Kami confident bahwa Rupiah akan menguat dan mengarah ke Rp15.000 di akhir tahun. Itu pertanyaan minggu lalu dan sekarang sudah di bawah Rp15.000,” jelas Perry.