JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyikapi skenario new normal di tengah pandemi virus corona. Di mana istilah ini muncul saat perekonomian akan kembali dimulai meski virus corona belum selesai.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, menggunakan istilah new normal diyakini lebih tepat dari pada penggunaan istilah back to normal. Kondisi new normal akan mengubah tren bisnis hingga sosial di kalangan masyarakat. Fenomena new normal ini terjadi akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Sehingga protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan ketika bisnis mulai beroperasi. Menurutnya, masyarakat akan lebih memperhatikan faktor kesehatan.
Baca Juga: Jangan Salah soal New Normal dengan Kembali ke Normal
"Dengan adanya new normal ini, nanti masyarakat akan terbiasa memakai masker, mencuci tangan, serta perusahaan akan siap menyediakan hand sanitiser," ungkapnya saat dihubungi Okezone, Kamis (21/5/2020).
Sedangkan jika pemerintah menggunakan istilah back to normal. Maka persepsi masyarakat bisa jadi kembali lagi seperti sebelum pandemi ini terjadi.
"Di mana masyarakat tidak menggunakan masker saat keluar rumah, tidak rajin mencuci tangan, ataupun mengabaikan protokol kesehatan," tandasnya.
(Feby Novalius)