Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi RI 2021 Dipatok 5,5%, Sri Mulyani: Asal Tak Ada Gelombang Kedua Covid-19

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 18 Juni 2020 |19:23 WIB
Ekonomi RI 2021 Dipatok 5,5%, Sri Mulyani: Asal Tak Ada Gelombang Kedua Covid-19
Sri Mulyani (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 mendatang dikisara 4,5% hingga 5,5%. Target ini mempertimbangkan kinerja perekonomian yang masih akan diselimuti ketidapastian global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perkiraaan ekonomi tersebut dengan syarat tidak ada gelombang kedua. Sehingga aktivitas sosial ekonomi masyarakat juga bisa berjalan dengan normal.

Baca juga: Ramalan Sri Mulyani Ekonomi RI Minus 3,1% di Kuartal II-2020

Menurut Sri Mulyani, konsumsi masyrakat sangat berpengaruh pada perekonomian di tahun depan. Selain memang, pemerintah juga akan menggenjot investasi dan perdagangan agar kembali lari kencang.

"Perkiraan pertumbuhan ekonomi pada rentang 4,5-5,5% tersebut diasumsikan ditopang oleh konsumsi masyarakat, investasi dan perdagangan internasional yang berangsur pulih, setelah pukulan terberat akibat Covid-19 mulai mereda, dan tidak terjadi pukulan kedua (second wave) dari penyebaran Covid-19," ujarnya dalam rapat paripurna, Kamis (18/6/2020).

Baca juga: New Normal, Ekonomi RI Bisa Kembali Bergairah

Menurut Sri Mulyani, untuk mendongkrak perekonomian, program-program pemulihan ekonomi nasional akan tetap dijalankan pemerintah. Hal ini untuk menjaga momentum atas putar baliknya perekonomian Indonesia.

Di sisi lain, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan menjaga inflasi pada tingkat yang terkendali untuk memulihkan daya beli masyarakat. Pemerintah juga akan meneruskan dan memperkuat program bantuan sosial yang komprehensif untuk mendorong pemerataan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah.

"Di dukung oleh semua elemen masyarakat dan pemangku kepentingan, Pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah akan terus memulihkan proses normalisasi aktivitas sosial ekonomi dengan tetap menjaga keamanan dari ancaman Covid-19 (situasi normal baru)," jelas Sri Mulyani.

Tak hanya itu, berbagai insentif juga akan tetap diberikan kepada dunia usaha. Khususnya yang berakaitan dengan bantuan kredit modal kerja untuk pengusaha yang bisnisnya terdampak virus corona.

"Proses ini akan terus berlangsung dan dijaga hingga tahun 2021, sampai dunia berhasil menemukan pengobatan atau vaksin Covid-19 yang diharapkan akan dapat menyembuhkan dan mengembalikan secara penuh kehidupan masyarakat secara normal kembali," kata Sri Mulyani.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement