JAKARTA - VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan, setiap harinya berbagai jenis barang termasuk barang berharga ditemukan tertinggal di dalam KRL oleh petugas dan dicatat ke dalam sistem Lost and Found atau aplikasi laporan barang tertinggal.
Seluruh barang temuan dicatat dalam sistem lost and found yang menghubungkan 80 stasiun KRL. Dalam satu hari rata-rata ada delapan barang yang ditemukan. Lebih dari 50 persen telah diambil kembali oleh pemilik barang.
Baca Juga:Â Erick Thohir: Pemimpin Harus Belajar dari Petugas KRL yang Temukan Uang Rp500 JutaÂ
Barang-barang yang tidak diambil oleh pemiliknya hingga lebih dari dua bulan tapi masih layak pakai, seperti pakaian, perkakas, dan tempat makan akan dikumpulkan. Petugas kemudian akan membersihkan dan mengelompokkan barang-barang tersebut.
Barang kemudian disumbangkan ke panti asuhan dan yayasan yang membutuhkan. Terakhir PT KCI menyumbangkan barang ke Panti Asuhan di Kampung Cipayung, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor pada 4 Juni 2020.
"Barang bawaan adalah tanggung jawab sepenuhnya dari masing-masing pengguna. Namun saat ada barang yang tertinggal di dalam kereta maupun di stasiun dan selama tidak berpindah tangan ke orang-orang lain yang tidak bertanggung jawab, pasti akan diamankan oleh petugas," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Baca Juga:Â Kisah Mujenih, Petugas KRL yang Temukan Uang Rp500 JutaÂ
Seperti yang diketahui, pada 6 Juli 2020, Mujenih petugas cleaning service Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline menemukan uang tunai senilai Rp500 juta. Uang itu dia temukan di gerbong ketiga, tepatnya di bawah kursi tempat duduk prioritas.
Namun demikian, secara nilainya, barang yang ditemukan Mujenih paling tinggi selama ini.
"Benda yang tertinggal mulai dari makanan, tas, pakaian, helm, hingga benda berharga seperti laptop, perhiasan, dan uang tunai bernilai jutaan rupiah. Dari segi nilai barang, temuan pada Senin sore lalu adalah yang terbesar," ujar Anne.
(dni)