JAKARTA – Pemerintah lebih memilih menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari pada lockdown. Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan bisa minus hingga 17% apabila menerapkan kebijakan lockdown.
"Beruntung sekali, kita sekarang ini, kondisi ekonomi kita, meskipun di kuartal kedua pertumbuhannya kemungkinan, ini dari hitungan pagi tadi yang saya terima, kuartal kedua mungkin kita bisa minus ke 4,3%. Di kuartal pertama kita masih positif 2,97%, 2,97%. Saya enggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu mungkin bisa minus 17%," ucap Jokowi dikutip dari laman Setkab, Kamis (16/7/2020).
Baca juga: Ekonomi RI Diprediksi 0,4%, Belanja Negara Bakal Membengkak?
Jokowi menurutkan, sekira tiga bulan lalu Managing Director International Monetary Fund (IMF) meneleponnya. Dia menyebut perekonomian dunia bakal terkontraksi dan global growth-nya hanya akan tumbuh sekitar minus 2,5%. Namun perkembangan terakhi, Bank Dunia mengatakan, David (Presiden Bank Dunia, David Malpass) mengatakan, minus 5%.
“OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), angkanya sudah berubah total lagi, sangat dinamis, harian ini, ketidakpastian ini harian, bukan mingguan, harian. Terakhir sudah berada pada angka minus 6 sampai minus 7,6%. Betapa beratnya situasi ini," tuturnya.