"Enam bulan terakhir telah menjadi yang paling menantang dalam sejarah kami," kata ketua eksekutif Santander Ana Botín melansir CNN, Kamis (30/7/2020).
Baca Juga: Startup Penyedia Pesta Seks Dapat Bantuan Pandemi Rp3,2 Miliar
Pemberi pinjaman Spanyol juga menuliskan nilai asetnya sebesar USD14,8 miliar atau sekitar Rp216 triliun karena prospek yang memburuk. Hampir setengah dari jumlah itu terkait dengan bisnisnya di Inggris, di mana ia tidak lagi mengharapkan memperoleh nilai yang sama dari akuisisi pemberi pinjaman yang lebih kecil pada awal 2000-an.
Laba Santander sebelum pajak anjlok 49% pada semester pertama, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah kredit macet yang jumlahnya mencapai USD8,2 miliar atau Rp119,7 triliun.
(Dani Jumadil Akhir)