Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar Rebound, Harga Emas Merosot Lebih dari 1,5%

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 03 September 2020 |07:33 WIB
Dolar <i>Rebound</i>, Harga Emas Merosot Lebih dari 1,5%
Harga Emas Turun. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Harga emas turun lebih dari 1,5% pada perdagangan Rabu, karena dolar Amerika Serikat (AS) balik menguat. Data meningkatnya sektor manufaktur AS memicu harapan pemulihan ekonomi akibat pandemi bisa lebih cepat.

Harga emas di Spot turun 1,6% menjadi USD1.939,66 per ounce. Emas berjangka AS turun 1,7% pada 1.944,70.

“Faktor utamanya adalah dolar yang lebih kuat. (Emas) Bergerak dalam arah yang sepenuhnya berlawanan dengan dolar hari ini. Pesanan pabrik AS yang baik untuk Juli juga membebani logam," kata Analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir, dilansir dari CNBC, Kamis (3/9/2020).

Baca Juga: Indeks Dolar AS Menurun, Poundsterling Naik ke Level Tertinggi

Pesanan baru terhadap produksi barang buatan AS meningkat lebih dari yang diharapkan selama Juli. Data manufaktur AS juga menunjukkan optimisme tentang pemulihan yang stabil. Hal inilah yang mendorong dolar balik menguat sekira 0,5%.

Sementara itu, investor sekarang fokus ke laporan klaim pengangguran AS yang akan diumumkan pada hari ini. Dan data penggajian non-pertanian pada Jumat waktu setempat.

Dalam perdagangan sebelumnya, harga emas terus naik pada awal perdagangan September 2020. Kenaikan ini pun menjadi yang tertinggi dalam dua minggu, karena dolar Amerika Serikat (AS) merosot ke posisi terendah.

Baca Juga: Kebijakan The Fed Dorong Dolar AS ke Level Terendah

Harga emas di Spot emas naik 0,7% menjadi USD1.983.77 per ounce. Emas berjangka AS naik 0,6% menjadi USD1.990.

"Dengan dolas AS yang diperkirakan akan tetap mmelemah pada minggu ini, kami memperkirakan emas akan menguat lebih tinggi dan kembali ke level USD2.000 per ounce ," kata Analis Pasar Oanda Jeffrey Halley. (fbn)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement