NEW YORK - Harga emas bergerak melemah pada perdagangan Senin (7/9/2020) waktu setempat. Hal ini di tengah pergerakan dolar yang stabil. Meskipun ketidakpastian ekonomi membatasi kerugian logam mulia karena investor menunggu perkembangan dari bank sentral.
Secara global, harga emas naik tipis karena dolar tergelincir, dengan data ekonomi yang lemah dari Amerika Serikat pada akhir pekan lalu meningkatkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi global dari keterpurukan Covid-19.
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Seceng Jadi Rp1.020.000/Gram
Melansir Economictimes, Jakarta, Selasa (8/9/2020), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD1.935,53 per ounce, setelah jatuh ke level terendah satu minggu di USD1.916,24 pada hari Jumat. Sedangkan, emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD1.941,10.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada Minggu bahwa kesepakatan antara Gedung Putih dan Kongres akan mendanai pemerintah federal hingga awal Desember. Serta rincian RUU pengeluaran harus diselesaikan pada akhir minggu.
Baca juga: Harga Emas Tertekan Positifnya Data Ekonomi AS
Sementara itu, sentimen lain terjadi di karenakan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS mengatakan, spekulan menaikkan posisi bullish mereka dalam kontrak emas dan perak Comex dalam seminggu hingga 1 September. Permintaan ritel untuk emas fisik sedikit meningkat di India minggu lalu karena penurunan harga domestik dan festival, tetapi hub emas batangan teratas di seluruh Asia melihat aktivitas yang tidak ada.
Perak turun 0,2% menjadi USD26,84 per ons, platinum naik 0,6% menjadi USD900,01 dan paladium stabil di USD2.296,54.
(Fakhri Rezy)