Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hal yang Harus Dipersiapkan jika Indonesia Resesi

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 23 September 2020 |08:43 WIB
Hal yang Harus Dipersiapkan jika Indonesia Resesi
Persiapkan Hal Ini Jelang Resesi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Masyarakat diminta tenang dan mengantisipasi dampak jika Indonesia mengalami resesi. Indonesia bakal masuk jurang resesi pada kuartal III-2020 karena pertumbuhan ekonomi diprediksi minus 2,9%. Sebelumnya pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia juga minus 5,32%.

Lalu jika Indonesia resesi, apa yang harus dilakukan masyarakat?

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira meminta kepada masyarakat untuk mengantisipasi sebelum resesi terjadi di Tanah Air. Di antaranya dengan berhemat, berinvestasi di deposito dan emas yang secara nilai tak terlalu berisiko.

“Masyarakat diminta berinvestasi di aset yang aman, jangan yang berisiko. Misalkan, deposito dan emas. Jadi lebih banyak menabung yang sifatnya darurat. Jaga likuiditas secara mencukupi,” ujarnya kepada Okezone belum lama ini.

Baca Juga: Hadapi Resesi, Sisihkan 30% Gaji untuk Dana Darurat 

Dampak yang Terjadi

Bhima menjelaskan dampak yang akan dialami Indonesia bila mengalami resesi. Di antaranya sejumlah fenomena sosial akan mewarnai dinamika kehidupan seperti pendapatan masyarakat berkurang, daya beli menurun, PHK massal, dan penganguran.

“Kondisinya justru yang sekarang ini adalah adanya penurunan pendapatan bagi semua kelompok masyarakat dan kelompok usaha. Jadi pendapatan turun, daya beli turun, otomatis ada PHK massal, dan pengangguran meningkat,” kata Bhima.

Saat ini, lanjut dia, kondisi pasar tak sama seperti gejolak ekonomi tahun 1998 silam. Di mana kala itu terjadi inflasi hingga 70%. Kini, yang terjadi di lapangan ialah deflasi, yang mana harga menurun untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

“Tahun 2020 justru terjadi deflasi dalam beberapa bulan. Deflasi itu penurunan harga, bukan malah naik. Ini mengindikasikan bahwa permintaan menurun, sehingga penjual tidak berani menaikkan harga,” kata dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement