Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Potensi Wakaf di Tanah Air Tembus Rp217 Triliun

Rina Anggraeni , Jurnalis-Kamis, 08 Oktober 2020 |18:12 WIB
Potensi Wakaf di Tanah Air Tembus Rp217 Triliun
Rupiah (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat berdasarkan data Bank Indonesia, potensi wakaf yang ada di Indonesia bisa mencapai Rp217 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan pemerintah harus bisa memaksimalkan potensi wakaf bisa terealisasi.

 Baca juga: Wapres: Bank Wakaf Mikro Jalannya Agak Pelan karena Menunggu Donasi

"Karena potensi itu hanya akan tetap jadi potensi saja, selama belum bisa direalisasikan," ujar Luky dalam diskusi virtual, Kamis (8/10/2020).

Luky mengatakan, realisasi potensi wakaf sebesar itu sebenarnya merupakan tanggung jawab bersama pemerintah bersama para otoritas terkait, yang juga membutuhkan kerjasama, partisipasi, serta dukungan langsung dari seluruh lapisan masyarakat.

 Baca juga: Bangun Bank Wakaf Mikro, Jokowi Harapkan Warga Tak Pinjam di Rentenir

Karena itu, lanjut Luky, ke depannya pemerintah akan tetap berkomitmen untuk selalu mengembangkan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) tersebut.

"Kami siap bekerja sama dan bersinergi serta berkolaborasi dengan berbagai pihak, untuk pengembangan lebih lanjut," kata Luky.

 Baca juga: Penambahan Bank Wakaf Mikro Tergantung Modal Sosial

Dia menjelaskan, langkah berikutnya dari pemerintah adalah menerbitkan CWLS ritel, dimana hal tersebut akan ditujukan bagi wakif-wakif yang sifatnya detail atau individu.

Serta, upaya kerja sama akan dibangun bersama dengan pihak-pihak terkait, seperti misalnya BWI, Bank Indonesia, OJK, Kementerian Agama, KNEKS, dan lembaga lainnya.

"Perihal bagaimana kita bisa merancang program ini, sehingga tujuannya bisa mengembangkan wakaf agar bisa lebih menarik wakif-wakif tersebut," tandasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement