JAKARTA - PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero) akan bergabung dengan holding BUMN Pertambangan yakni Mind Id mengerjakan pembangunan pabrik baterai pertama di Indonesia. Ketiga BUMN tersebut di bawah koordinasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, dalam koloborasi atau Joint venture tersebut. Pertamina nantinya fokus pada pada tahapan-tahapan produksi baterai.
Dari pengembangan manufacturing plant, mengintegrasikan komponen sel di dalam baterai hingga merakitnya ke dalam modul atau pack yang sesuai dengan peruntukannya. Pertamina juga akan bertugas sebagai pihak yang mendaur ulang (recycle) baterai.Â
“Nantinya Pertamina akan masuk ke dalam bagian di holding company tersebut dan juga dalam JV yang fokus di masing-masing proses bisnis terkait, terutama dalam pengembangan manufacturing plant dan mengintegrasikan komponen sel di dalam baterai dan merakitnya ke dalam pack sesuai dengan peruntukannya. Juga masuk dalam pemanfaatannya serta bersinergi untuk proses recycle baterai tersebut,” ujar Fajriyah saat dihubungi, Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Baca Juga:Â Punya Cadangan Nikel Terbesar, Mind Id Jadi Raja BateraiÂ
Pertamina saat ini secara intensif melakukan kajian internal dan berkoordinasi dengan manajemen Mind Id dan PLN. Koordinasi itu terkait dengan hal-hal yang menjadi tugas Pertamina. “Hal ini masih dalam diskusi internal dan juga dengan BUMN lainnya," kata dia.
Fajriyah beralasan, keterlibatan perseroan dalam proyek strategis tersebut untuk mendorong dan menguatkan posisi Indonesia sebagai penyedia energi. Langkah itu sekaligus meng-capture demand EV Battery global yang dinilai memiliki pertumbuhan tinggi ke depannya.
Pertamina bersama-sama dengan kedua BUMN tersebut akan membangun ekosistem baterai di Indonesia yang menjadi rencana holding company BUMN dalam pengembangan Battery untuk Electric Vehicle.
Sementara terkait dengan lokasi pabrik, Direktur Utama holding BUMN pertambangan Mind Id Orias Petrus Moedak menyebut, pihaknya sudah menetapkan sejumlah lokasi pembangunan pabrik. Dalam catatan manajemen, ada sejumlah lokasi yang dipilih, meski begitu ada tiga wilayah yang nantinya menjadi kosentrasi pembangunan. Ketiganya adalah, Halmahera di Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News