Berdasarkan catatan kinerja Bank BTN di kuartal III/2020, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp254,91 triliun. Dari angka tersebut, terlihat bahwa KPR masih mendominasi yakni senilai Rp196,51 triliun atau naik 1,39% year on year (yoy) dari Rp 193,8 triliun pada kuartal III/2019.
"KPR subsidi mengambil porsi lebih besar senilai Rp116,32 triliun dibandingkan KPR non-subsidi yang sebesar Rp80,18 triliun," kata Hirwandi.
Tahun depan, masih ada potensi animo masyarakat terhadap pembelian properti seperti hal nya rumah. Pertama, karena proyeksi ekonomi tahun 2021 diperkirakan 5,5% plus minus 1% sehingga jika ekonomi membaik maka industri properti ikut membaik.
Kedua, ketersedian anggaran subsidi meningkat dimana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi Rp16,3 triliun pada tahun 2021. Ketiga, kehidupan baru (new normal) sudah mulai terbiasa di kehidupan masyarakat. Serta keempat, bulan Desember 2020 hingga Januari 2021 vaksin kemungkinan sudah bisa dipergunakan. Dengan demikian, dirinya optimitis pasar properti tahun depan bisa membaik.
(kmj)