JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun ini baru terserap 60% dengan total anggaran yang diberikan Rp5 triliun. Realisasi PMN ini tercatat hingga Oktober 2020.
Serapan 60% untuk proyek pembangkit transmisi dan distribusi listrik desa. Meski begitu, realisasi PMN tahun ini tercatat lebih kecil daripada serapan pada 2019 yang mencapai 87,3% dari total anggaran yang diterima sebesar Rp6,5 triliun.
Baca Juga: PLN Kantongi Rp721 Juta/Hari dari Jaringan Transmisi Pondok Indah-Tangsel
"PMN 2019 sebesar Rp6,5 triliun terserap 87,3% pada proyek transmisi, gardu induk, dan distribusi listrik pedesaan. Sementara, PMN 2020 sebesar Rp5 triliun, realisasi hingga Oktober 2020 sebesar 60% pada proyek pembangkit transmisi dan distribusi listrik desa," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam RDP bersama Komisi XI DPR, Rabu (18/11/2020).
Sebelumnya, pemerintah menyepakati pemberian PMN senilai Rp5 triliun kepada PLN. Suntikan modal ini masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Baca Juga: Tukar Tanah, PLN Pakai Lahan TNI AL Bangun Gardu Listrik
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, suntikan modal dari negara digunakan untuk pengembangan energi terbarukan.
"Jadi di Indonesia, Kementerian Keuangan menyediakan suntikan modal negara atau PMN. Di mana PMN ini harus didedikasikan dan difokuskan untuk lebih mendukung energi terbarukan," ujar dia.
Dia juga mencatat, saat ini potensi energi terbarukan mencapai 442 gigawatt. Dan Indonesia baru memanfaatkan sebesar 10,4 gigawatt atau setara dengan 2,4%.