Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Liburan Akhir Tahun Dipangkas, Pengusaha Hotel Gigit Jari

Rina Anggraeni , Jurnalis-Senin, 23 November 2020 |17:07 WIB
Liburan Akhir Tahun Dipangkas, Pengusaha Hotel Gigit Jari
Hotel online (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar jumlah libur akhir tahun dikurangi. Hal ini akan membuat sektor perhotelan akan makin terdampak.

Seketariat Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan keuntungan industri hotel akan semakin negatif. Hal ini efek pandemi Covid-19 terus meningkat dan masih menghantui Indonesia.

 Baca juga: Libur Panjang Akhir Tahun, Okupansi Hotel Diprediksi Capai 80%

"Hotel pasti terdampak okupansinya karena kalau kita lihat hotel ini bisa ada pengunjung saat liburan panjang tapi dengan liburan dipotong maka keuntyngan perhotelan makin minus," unar Maulana saat dihubungi MNC News Portal, Jakarta, Senin (23/11/2020).

Selain hotel, secara global pariwisata juga terdampak. Apalagi, pariwisata itu hidupnya pada saat orang pergi belibur.

 Baca juga: Libur Cuti Bersama, Okupansi Hotel di Daerah Wisata Naik 50%

"Namun disini untuk pasar domestik itu akan libur nasional itu untuk memicu pergerakan orang untuk berwisaya. Bisnis tourismnya. Tapi dengan dikurangi liburnya pasti terdampak," katanya.

Sedangkan, kalau ada libur panjang otomatis akan mempengaruhi ekonomi Indonesia karena akan ada perjalanan wisata.

"Kita akui liburan ini okupansinya enggak terlalu besar dan pada saat weekdays okupansinya akan drop," tandasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement