Share

Komitmen soal Perubahan Iklim, Kemenkeu Bakal Terbitkan Obligasi

Rina Anggraeni, Sindonews · Jum'at 27 November 2020 17:28 WIB
https: img.okezone.com content 2020 11 27 278 2317539 komitmen-soal-perubahan-iklim-kemenkeu-bakal-terbitkan-obligasi-aoT0ogUMzj.jpg Rupiah (Okezone)

JAKARTA - Indonesia sangat berkomitmen dan concern terhadap perubahan iklim terutama dalam pembiayaan. Hal ini seiring dengan berkembangnya obligasi berkelanjutan di pasar global dalam beberapa tahun terakhir.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Luky Afirman mengatakan, Kementerian Keuangan melihat peluang yang besar untuk terus mengembangkan pembiayaan proyek berbasis keuangan berkelanjutan, pengembangan obligasi berkelanjutan dan kerangka kerja utama, menguji pelaksanaan proyek sesuai kriteria kelayakan serta mekanisme pelaporan obligasi berkelanjutan .

 Baca juga: Portofolio BI di Sektor Keberlanjutan Capai USD894 Juta

Menurutnya, negara-negara lain yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim seharusnya lebih merespons secara efektif dan lebih sistematis.

"Pemerintah telah berkomitmen untuk mencoba mengitegrasikan keuangan berkelanjutan dalam kebijakan, strategi, dan program pembangunan," kata Luky di Jakarta, Jumat (27/11/2020).

 Baca juga: Investasi di Sukuk Ritel, Perhatikan Hal Berikut Ini

Ditambahkan, investasi dan pembiayaan untuk perubahan iklim cukup mahal. Nilainya cukup bervariasi. Pemerintah sejauh ini sudah membiayai perubahan iklim hingga Rp370 miliar atau sekitar USD26 miliar pada periode 2016-2019 untuk mencapai target Nationally Determined Contributions (NDCs) yang diharapkan.

Follow Berita Okezone di Google News

" Namun, estimasi terbaru yang disajikan dalam laporan “second millennial update report”, dibutuhkan sekitar Rp3.461 triliun atau sekitar USD47 miliar untuk memenuhi pengurangan emisi," bebernya.

Pemerintah juga bersiap untuk menghadapi tantangan yang harus dilewati untuk dapat berhasil mencapai tujuan. Salah satunya, pemerintah harus berpacu dengan momentum pasar yang tepat ditengah timeline penyusunan framework dan report yang terbatas.

" Tentunya, dibutuhkan insentif untuk pelaku pasar, respon yang cepat dan tanggap, serta kerja keras dan kolaborasi internasional," tandasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini