JAKARTA - Perusahaan platform konferensi video, Zoom melaporkan pendapatan USD777,2 juta (sekitar Rp10,9 triliun) pada kuartal III-2020, lebih dari empat kali lipat pendapatannya dari kuartal yang sama tahun lalu.
Ini merupakan dua kuartal berturut-turut di mana pendapatan Zoom meningkat empat kali lipat. Zoom berharap dapat melipatgandakan pendapatannya tahun ke tahun sekali lagi pada kuartal keempat.
"Kami tetap fokus pada kebutuhan komunikasi pelanggan dan komunitas kami saat mereka menavigasi lingkungan saat ini dan beradaptasi dengan dunia kerja baru dari mana saja menggunakan Zoom," ujar pendiri dan CEO Zoom Eric S. Yuan, dalam situs resmi Zoom, dikutip Selasa, Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga: Untung Besar di Covid-19, Pendapatan Zoom Melonjak 355% Tembus Rp9,6 Triliun
"Kami bercita-cita untuk menyediakan platform komunikasi yang paling inovatif, aman, andal, dan berkualitas tinggi untuk membantu orang terhubung, berkolaborasi, membangun, dan belajar di Zoom," dia melanjutkan.
Lebih lanjut, Eric mengatakan permintaan dan eksekusi yang kuat menyebabkan pertumbuhan pendapatan sebesar 367% tahun-ke-tahun "dengan pertumbuhan yang solid dalam pendapatan operasional dan arus kas non-GAAP di kuartal fiskal ketiga."
"Kami berharap dapat memperkuat posisi pasar kami saat kami menyelesaikan tahun fiskal dengan peningkatan prospek pendapatan total sekitar USD2,575 miliar menjadi USD2,580 miliar untuk tahun fiskal 2021, atau sekitar 314% peningkatan tahun-ke-tahun," dia menambahkan.
Kesuksesan tersebut tidak mengherankan. Zoom menjadi aplikasi konferensi video pilihan pada awal pandemi, dan berhasil mempertahankan tempat itu bahkan saat layanan lain, seperti Google Meet, Slack dan Microsoft Teams, semakin bersaing untuk mendapatkan perhatian.