Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

OPEC Sepakat Pangkas Produksi, Harga Minyak Mendidih

   OPEC Sepakat Pangkas Produksi, Harga Minyak Mendidih
Minyak (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Partai Republik di Kongres AS memberikan nada yang lebih positif pada hari Kamis (3/12) selama pembicaraan bantuan virus corona ketika mereka mendorong bantuan lebih ramping USD500 miliar yang sebelumnya ditolak oleh Demokrat yang mengatakan lebih banyak uang diperlukan untuk mengatasi pandemi yang mengamuk.

Harapan untuk persetujuan vaksin COVID-19 yang cepat mendorong reli harga minyak pada akhir November, Brent melonjak 27 persen pada November, beberapa produsen OPEC+ mulai mempertanyakan perlunya menjaga ketatnya kebijakan minyak, seperti yang dianjurkan oleh pemimpin OPEC Arab Saudi. Demikian seperti dilansir Antara, Jakarta, Jumat (4/12/2020).

Harga yang lebih tinggi juga mendorong produsen AS minggu lalu untuk meningkatkan produksi selama tiga minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Mei 2019.

“Dengan produksi minyak AS yang meningkat, OPEC+ tidak dapat membiarkan Amerika memenangkan pangsa pasar dengan mengorbankan mereka,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan kelompok itu sekarang akan berkumpul setiap bulan untuk memutuskan kebijakan produksi setelah Januari dengan kenaikan bulanan tidak melebihi 500.000 barel per hari.

Pertemuan bulanan OPEC+ akan membuat pergerakan harga lebih tidak stabil dan mempersulit lindung nilai oleh produsen minyak AS.

“Kami telah melihat beberapa lindung nilai, tetapi kami belum melihat serangan gencar. Saat harga naik, hedging akan meningkat,” kata Gary Ross, salah satu pendiri BlackGold Investors.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement