JAKARTA - Analis menilai IHSG masih menjanjikan dalam jangka panjang. Meski pada akhir perdagangan 2020 mengalami penurunan di bawah level 6.000.
Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin memberikan proyeksi IHSG hingga akhir Januari 2021 masih akan bergejolak akibat kekhawatiran memburuknya penyebaran Covid-19 di dunia khususnya Amerika Serikat dan Eropa.
Baca Juga:Â Analisa IHSG 2020 & Prediksi 2021 dari MNC Sekuritas, Simak di Aplikasi MNC Trade New!
Namun dalam jangka panjang IHSG masih menjanjikan, sehingga disarankan untuk melakukan aksi beli dengan tujuan jangka panjang.
Menurutnya, pelaku pasar harus mengacu pada kebijakan The Fed yang berkomitmen menjaga suku bunga sangat rendah dan menjaga perannya sebagai the lender of last resort demi menjaga perekonomian.
Baca Juga:Â Pasar Modal RI Dibanjiri 3,87 Juta Investor Baru meski Ada Covid-19
"Hingga akhir Januari nanti masih fluktuatif dan susah ditebak. Pergerakan di ujung tahun ini volatilitasnya meningkat sangat tajam khususnya setelah menembus level 6.000. Itu bisa diukur secara kuantitatif dengan pengukuran volatilitas menggunakan ekonometrika (GARCH). Artinya volatilitas itu tidak berarti akan otomatis terjadi dying out dalam sekejap. Pergerakan indeks pasti perlu waktu untuk terjadi penurunan atau decreasing," ujar Ferry hari ini di Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Pengamat pasar modal dari LBP Institut Lucky Bayu Purnomo mengakui angka di kisaran 6.000 sebagai angka psikologis dan ini sudah ditunggu pelaku pasar untuk akhir tahun ini. Namun selalu ada dua potensi yaitu akan melemah atau menguat.