Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ada Vaksinasi Covid-19 hingga BLT, Ekonomi 2021 Lebih Cerah

Taufik Fajar , Jurnalis-Selasa, 05 Januari 2021 |14:19 WIB
Ada Vaksinasi Covid-19 hingga BLT, Ekonomi 2021 Lebih Cerah
Vaksinasi Covid-19 Segera Dimulai di Indonesia. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini akan jauh lebih baik dan bergairah bagi ekonomi Indonesia. Hal ini didasari berbagai hal yang dilakukan baik di aspek kesehatan maupun ekonomi itu sendiri.

Wamendag Jerry Sambuaga mengungkapkan optimismenya karena dalam sektor kesehatan, pemerintah telah mulai mengadakan vaksinasi sehingga diharapkan dampak Covid-19 bisa segera ditangani. Sementara dalam bidang ekonomi, pemerintah melakukan langkah-langkah perbaikan institusi dan regulasi maupun perbaikan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Keberhasilan Distribusi Vaksin Covid-19 Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2021

“Pak Menko Perekonomian menyebut bahwa kita telah punya UU Ciptaker yang kita yakin mampu menjawab kebutuhan para pelaku usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi pengangguran dan sebagainya. Ada juga kebijakan penyaluran bantuan sosial dan sebagainya. Jadi kita sangat optimis dengan tahun 2021,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/1/2020).

Keyakinannya didukung kinerja perdagangan Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. Tahun 2020, meskipun di masa pandemi, kinerja perdagangan Indonesia mencatatkan hasil yang cukup baik.

Baca Juga: Kekerasan Rumah Tangga Meningkat, Sri Mulyani Berikan Duit untuk Emak-Emak

Di dalam negeri, tidak ada gejolak harga dan kelangkaan yang signifikan terjadi. Ini menandakan kuatnya sistem distribusi dan logistik yang ditunjang oleh berbagai aspek. Sementara di luar negeri, surplus Indonesia justru meningkat signifikan.

Catatan pada Desember 2020, total surplus Indonesia sudah berkisar di angka USD19,65 miliar atau tertinggi sejak 2012. Kehadiran Lutfi yang sudah matang malang melintang di dunia perdagangan, industri dan investasi diyakini akan membawa perdagangan Indonesia jauh lebih baik.

“Visi presiden salah satunya adalah melakukan transformasi ekonomi. Itu semua pasti harus didukung oleh kinerja dan juga transformasi dalam bidang perdagangan. Pak Lutfi bukan hanya punya pengalaman tapi visi dan kinerja beliau sudah kita akui. Jadi saya senang dan bangga mendampingi beliau dalam mewujudkan visi presiden saat ini,” ujar Jerry.

Sinergi yang baik antara sektor keuangan dan sektor perdagangan riil juga perlu ditingkatkan. Keterlibatan seluruh stakeholder termasuk masyarakat perlu digenjot. Dalam perdagangan saham, Jerry melihat perlunya sosialisasi yang makin masif di masyarakat agar bisa berpartisipasi sebagai investor di bursa saham. Dalam catatan BEI, pada tahun 2020 yang baru lewat, jumlah investor pasar modal yang tercatat mencapai 3,53 juta investor.

Jumlah itu terdiri dari 42,6% atau 1,50 juta di antaranya merupakan investor saham dan sisanya investor reksa dana dan obligasi. Dilihat dari jumlah itu, potensi masyarakat Indonesia di bursa berjangka masih sangat besar. Sosialisasi, menurut Jerry, bisa diarahkan terutama generasi muda agar pintar memanfaatkan peluang di dunia investasi.

“Semakin besar masyarakat berinvestasi tentu akan sangat baik dampaknya bagi produsen dan industri perdagangan di Indonesia. Terlebih jika investasinya diarahkan untuk perusahaan-perusahaan dalam negeri. Makin kuat perusahaan, makin banyak tenaga kerja diserap dan kesejahteraan masyarakat juga makin besar. Investor sendiri tentu pasti dapat untung,” ujarnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement