Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasar Berjangka Komoditas Bakal Geber Kinerja Ekspor Indonesia 2021

Taufik Fajar , Jurnalis-Jum'at, 08 Januari 2021 |09:38 WIB
Pasar Berjangka Komoditas Bakal Geber Kinerja Ekspor Indonesia 2021
Ekspor Indonesia (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perdagangan berniat semakin mempertajam capaian peningkatan ekspor tahun ini. Salah satu upaya yang didorong adalah memaksimalkan pasar berjangka komoditas.

Menurut Wamendag Jerry Sambuaga, pasar komoditas Indonesia masih memegang peran utama dalam ekspor Indonesia. Karena itu, dukungan dari berbagai aspek harus terus diupayakan, termasuk dari pasar berjangka komoditas atau Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) ikut serta menjamin kepastian usaha sehingga juga menjadi kunci dalam peningkatan ekspor. Hal ini karena pembiayaan adalah salah satu kunci utama dalam seluruh kegiatan ekspor.

“Target kita tahun 2021 ini Indonesia-European Union CEPA selesai. Kita juga ingin segera merealisasikan perjanjian dengan Mozambique, Korea Selatan dan seterusnya. Dengan begitu makin banyak pasar terbuka dan produsen kita bisa lebih meningkatkan kinerja dalam menunjang kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, dalam keterangannya, Jumat (8/1/2021).

Baca Juga: BI Sempurnakan Aturan Devisa Hasil Ekspor, Berlaku 1 Januari 

Terbukanya pasar dan peluang baru menurut Jerry, membuka peluang juga bagi semua industri yang berkaitan dengan ekspor, termasuk industri keuangan di mana di dalamnya pasar berjangka komoditas berada. Karena itu Jerry berharap ICDX meningkatkan kapasitas guna bisa memanfaatkan peluang-peluang itu.

“Sektor keuangan dan pembiayaan adalah sektor yang sangat krusial bahkan sering menjadi kunci dalam kegiatan ekspor Indonesia. Karena itu, butuh kesiapan institusional dari semua stakeholder agar bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam sektor ini,” ujarnya.

ICDX sendiri pada tahun 2020 berkinerja cukup baik meski di tengah pandemi. Tercatat total transaksi multilateral ICDX sepanjangan tahun 2020 mencapai Rp18 triliun. Sesuai dengan arahan Kemendag melalui Bappebti, pasar berjangka diharapkan meningkatkan peradagangan multilateral.

Arahan ini diberikan karena selama ini masih terjadi ketimpangan antara perdagangan bilateral dengan multilateral. Nilai transaksi bilateral bisa mencapai lebih dari 7 kali dibandingkan transaksi multilateral.

“Peluang di perdagangan multilateral masih sangat besar. Itu yang harus kita manfaatkan seiring dengan perjanjian-perjanjian multilateral yang telah kita selesaikan maupun yang sedang kita garap.” kata jerry.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement