JAKARTA - Perdagangan saham PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) dibuka naik hingga 41 poin atau 34,75% ke harga Rp159 pada debut perdana di pasar modal. Pada pembukaan perdagagan, saham UNIQ Rp118 dan oleh karena itu, terkena auto rejection atas atau ARA.
Hal ini sesuai ketentuan bursa, batas kenaikan saham dengan harga acuan Rp50 hingga Rp200 adalah 35%. UNIQ mencatatkan volume perdagangan hingga 9.400 saham, dengan nilai mencapai Rp1,54 juta. Adapun sahamnya diperdagangkan sebanyak 32 kali.
Perseroan melalui aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) berhasil meraup dana segar Rp35,4 miliar.
Baca Juga: Baru Listing Meroket 34,75%, Saham UNIQ Langsung Kena ARA
Direktur Bisnis Ulima Nitra, Ulung Wijaya mengatakan bahwa dana segar yang diperoleh selanjutnya akan digunakan seluruhnya untuk mendanai kebutuhan modal kerja perseroan, antara lain membiayai kebutuhan bahan bakar (oil and fuel), biaya perawatan (service ringan) & spare parts, dan lain-lain.
“Hal itu guna mendukung kegiatan operasional perusahaan seperti biaya mess, makan karyawan dan perjalanan dinas, dan kebutuhan operasional lainnya, mengingat bisnis Perseroan yang terbilang human capital intensive,” ujar Ulung, dikutip dari Harian Neraca, Selasa (9/3/2021).
Baca Juga: Emiten Tambang UNIQ Resmi Melantai di BEI
UNIQ merupakan perusahaan jasa pinjaman alat dan kontraktor terutama di pertambangan, minyak, gas, dan konstruksi. Pelanggan Ulima Nitra saat ini antara lain, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Medco E&P Indonesia, Conocophillips, dan PT Pertamina Gas.
Ke depan, Ulung optimistis terhadap prospek usaha jasa pertambangan dan penyewaan alat berat pertambangan. Hal itu sebagai dampak dari pemulihan ekonomi dunia dan mulai stabilnya harga komoditas dunia.
Adapun, pada penawaran umum perdana UNIQ melepas 300 juta saham dengan nilai nominal Rp2 per saham dan harga penawaran saham Rp118. Dengan demikian, UNIQ meraih dana segar dari aksi IPO sebesar Rp35,4 miliar. Selain itu, perseroan akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi perjanjian utang dengan opsi konversi bersamaan dengan aksi IPO itu.
Dengan rincian, senilai Rp40 miliar oleh PT Surya Fajar Capital Tbk sebesar 233.050.800 saham dan PT Surya Fajar Corpora sebesar 105.932.200 saham yang akan dilaksanakan pada tanggal penjatahan atau seluruhnya setara dengan 10,80% dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO.
Dengan demikian, total peningkatan modal yang terkumpul adalah sebesar Rp74,5 miliar. Di sisi lain, perseroan juga akan menyelenggarakan program ESA dengan mengalokasikan sebanyak 9.626.100 saham atau sebanyak 3,21% dari saham yang ditawarkan. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek dalam IPO ini adalah PT Surya Fajar Sekuritas.
(Feby Novalius)