Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bank Milik Miliarder Ini Rugi Rp189,5 Miliar

Bank Milik Miliarder Ini Rugi Rp189,5 Miliar
Bank Jago Merugi pada 2020. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Kinerja keuangan PT Bank Jago Tbk (ARTO) belum terdongkrak, meski telah diakuisisi Gojek. Pada akhir 2020, ARTO membukukan rugi bersih sebesar Rp189,56 miliar atau memburuk dibanding akhir 2019 sebesar Rp121,96 miliar.

Sehingga, rugi bersih per saham dasar membengkak menjadi senilai Rp22,49, dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat rugi bersih per saham sebesar Rp101,11. Demikian dikutip dari Harian Neraca, Senin (15/3/2021).

Sementara total pendapatan bunga bersih sepanjang 2020 tercatat sebesar Rp64,64 miliar atau melonjak 481,81% dibanding 2019 yang tercatat sebesar Rp11,5 miliar. Sedangkan beban operasional tercatat sebesar Rp250,37 miliar atau naik 142,71% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp103,22 miliar. Sehingga, rugi operasional membengkak 103,29% menjadi sebesar Rp185,73 miliar.

Baca Juga: Bank Jago Tertarik Garap Bisnis Syariah

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp802 miliar atau tumbuh 39,96% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp573 miliar. Tapi, total kredit tercatat sebesar Rp907,95 miliar, atau melonjak 219,36% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp284,79 miliar. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp2,179 triliun atau naik 64,95% dibanding akhir tahun 2019 yang tecatat Rp1,321 triliun.

Kemudian rasio pemodalan atau KPMM tercatat sebesar 91,38%, NPL Gross 4,87%, NPL Nett 0%, ROA -11,27%, ROE -18,03% dan NIM 4,74%. Sebagai informasi, dalam rangka memperkuat permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Bank Jago Tbk menggelar menggelar rights issue. Dengan menetapkan harga pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue senilai Rp2.350 per lembar saham. Maka perseroan akan meraup dana sebesar Rp 7,05 triliun.

Baca Juga: Bank Jago Bakal Terbitkan Saham Baru Rp7 Triliun, Buat Apa Ya?

Lewat PMHETD, perseroan melepas sebanyak 3 miliar saham. Setiap pemegang 579 lembar saham perseroan pada pukul 16.00 WIB tanggal 8 Maret 2021 akan mendapatkan 160 HMETD. Selanjutnya, satu HMETD dapat diperdagangkan atau ditebus menjadi satu saham perseroan dengan harga pelaksanaan mulai 10 hingga 17 Maret 2021.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement