Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani: Kata Investor, Indonesia is So Mumet Bikin Pusing

Rina Anggraeni , Jurnalis-Kamis, 18 Maret 2021 |15:36 WIB
Sri Mulyani: Kata Investor, Indonesia <i>is So</i> Mumet Bikin Pusing
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah harus melakukan kerja ekstra untuk menarik investor ke Indonesia. Tidak cukup hanya pemerintah gencar melakukan promosi, dari sisi regulasi dalam negeri juga perlu diperbaiki.

"Pak Menko Marinves (Luhut Binsar Pandjaitan) terus kemana-mana mempromosikan Indonesia, kalau di Indonesia tidak dibenahi ya (sama saja). Investor senang 'whoa the story of Indonesia is look so good, it’s shawn so excellence, I want to come', tapi begitu datang ke Indonesia, is so mumet atau pusing. Nggak kelihatan bagus dan tidak terdengar bagus waktu mereka datang karena begitu rumetnya," kata Sri Mulyani saat launching BLE yang dilihat virtual, Kamis (18/3/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Buktikan Biaya Logistik RI Tertinggi di Asean

Sri Mulyani menyebut saat ini biaya logistik di Indonesia masih terlalu tinggi, bahkan lebih mahal 10% dibandingkan negara tetangga. Hal itu membuatnya terkadang harus mengeluarkan lebih banyak dana agar bisa mendatangkan investasi.

"Sehingga aku harus menggunakan lebih banyak dana untuk sebuah investasi yang tadinya bisa diperkirakan akan kompetitif karena size ekonomi Indonesia besar, growing middle class, dan juga kita dekat dengan hub Internasional," bebernya.

Baca Juga: Orang Terkaya Versi Sri Mulyani Beri Keringanan Utang

"Jadi buat kita tidak hanya melakukan apa yang disebut promosi investasi, namun kita juga harus bekerja, pekerjaan rumah kita adalah membereskan rumah kita sehingga pada saat investor datang, dia melihat Indonesia is really open for business, tidak hanya lip service," tambahnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement