JAKARTA - Permintaan batu bara akan mengalami penurunan sebesar 40% atau 4,731 juta ton di tahun 2050 secara global akibat pengetatan peraturan lingkungan dan energi terbarukan, gas alam, dan elektrifikasi yang semakin kompetitif.
Meski begitu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menilai prospek untuk pasar ekspor batu bara masih cukup bagus paling tidak dalam 2-3 dekade ke depan. Hal ini karena sekitar 97% ekspor batu bara Indonesia ke negara-negara Asia Pasifik.
"97% tujuan ekspor kita ke negara-negara Asia Pasifik di mana 55% itu ke India dan China. Dua negara ini merupakan negara yang konsumsi batu baranya besar juga. Sedangkan untuk Eropa dan Amerika sangat sedikit sekali," ujarnya dalam webinar Bimasena Energy Dialogue, Jumat (19/3/2021).
Baca Juga: Limbah FABA Hasil Pembakaran Batu Bara Wajib Dikelola, Ini Alasannya
Dia melanjutkan, sekitar 21-22% pasar ekspor batu bara adalah negara-negara Asean dan negara Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan Taiwan.