Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gila! Penyelundupan Ekspor Benih Lobster Dibungkus Kangkung

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 15 April 2021 |15:54 WIB
    Gila! Penyelundupan Ekspor Benih Lobster Dibungkus Kangkung
Lobster (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan tidak lagi ekspor Benih Bening Lobster (BBL). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dan nilai ekspor dalam negeri. Tercatat saat ini negara penghasil ekspor lobster terbesar berasal dari Vietnam yang benurnya diperoleh dari Indonesia.

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Antam Novambar, selama ekspor benur lobster dihentikan masih banyak masyarakat yang melanggar aturan dengan melakukan penyelundupan.

Pihaknya menyebut, modus penyelundupan dilakukan dengan berbagai media untuk mengelabui para petugas yang lengah dan selalu mencari celah dengan memanfaatkan kondisi di lapangan.

"Jadi ada berbagai modus dari koper, sayuran, styrofoam, dan lain-lain,” ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Vietnam Jadi Pengekspor Lobster Terbesar, KKP: Itu Benihnya dari Kita 

Kemudian, lanjut dia, modus yang baru ditemukan, yakni para penyelundup menggunakan media sayuran untuk mengelabui petugas.

"Apabila yang di Cengkareng kemarin penyelundupan lewat kangkung dan aneka sayuran. Itu modus baru. Jadi kalau melalui menggunakan x-ray di Bandara sayur-sayuran dijadikan sebagai media benur lobster. Luar biasa kita temukan, biasanya mereka cari modus lagi," jelas dia.

Dia menjelaskan apabila melalui armada pesawat, para penyelundup menggunakan modus yang memanfaatkan kecepatan waktu agar koper bisa lolos dari pemeriksaan petugas.

"Jadi biasanya waktunya di buat mepet-mepet sehingga luput dari pengawasan petugas," tambah dia.

Dia menuturkan, dengan adanya pelarangan benur lobster, nantinya harga jual akan semakin tinggi. Maka itu keuntungan para penyelundup semakin besar. Sehingga, KKP melakukan pengetatan pengawasan dengan bersinergi dengan lembaga dan instansi terkait.

"Biasanya (penyelundupan) startnya di Bandung, Jambi, lama-lama jauh startnya. Namanya barang haram kan," tandas dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement