JAKARTA – Memiliki ide, konsep, atau produk yang bagus tentu penting dalam kegiatan berbisnis. Saat ini sudah banyak saluran bagi calon pengusaha mempelajari skill untuk membuat sebuah produk. Namun, jika pengusaha tidak dapat menjual dan merealisasikannya, semua rancangan tersebut akan sia-sia saja.
Dilansir dari buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Jumat (23/4/2021), penjualan atau selling merupakan teknik dalam membujuk dan meyakinkan konsumen bahwa produk yang dijual terdapat solusi atau keuntungan bagi mereka.
Baca Juga:Â Cara Nabi Muhammad SAW Mementukan Harga Produk
Perusahaan harus mempertimbangkan need (kebutuhan), want (keinginan), dan budget (kemampuan daya beli) konsumen yang menjadi target pasar. Dengan begitu, pengusaha bisa mengubah pola pikir konsumen. Pengusaha harus meyakinkan bahwa dia tidak hanya menjual produk atau jasa, tapi juga menjual solusi yang menjadi jawaban bagi berbagai permasalahan yang mereka alami.
Nabi Muhammad ketika berdagang di abad 7 masehi lalu, memiliki strategi penjualan dengan mengutamakan etika atau moral dalam berbisnis. Beliau tidak sekadar menjual produk demi mengeruk keuntungan secara finansial, tapi lebih kepada kenyamanan dan pelayanan ketika bertransaksi.
Baca Juga:Â Anjuran Nabi Muhammad SAW dalam Memilih Tempat Usaha dan Distribusi Produk
Dalam berjualan, Nabi Muhammad berpegang teguh pada prinsip-prinsip berdagang yang beliau miliki sehingga pada akhirnya dapat membawa keuntungan yang berlipat ganda sekaligus mendapat limpahan kebaikan. Berikut prinsip-prinsipnya.
1. Penjual tidak boleh mempraktikkan kebohongan dan penipuan kepada pembeli
Penipuan yang dimaksud disini berkenaan dengan hal-hal seperti pengurangan timbangan, menukar barang yang hendak dibeli, dan sumpah palsu. Anjuran ini juga berlaku pada kegiatan promosi.