“Serta melakukan diversifikasi pada jasa pertambangan dengan sistem kontrak kerja jangka panjang sehingga dapat memberikan pendapatan yang stabil untuk jangka waktu panjang serta memperkuat pertumbuhan laba perseroan,” tambah Darwis.
Dengan didapatnya 76% kontrak baru hingga kuartal kedua 2021 ini, Darwis optimistis target akhir tahun dapat terkejar bahkan melebihi, mengingat prospek pasar yang ada terutama untuk jasa pertambangan hingga akhir 2021.
“Selain itu, pada kuartal berikutnya kami dapat fokus untuk mengoptimalkan burn out dari pemasaran yang telah diperoleh dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan”, kata Darwis.
Adapun sebelumnya, PP Presisi juga menargetkan tambahan tiga kontrak baru dari jasa tambang nikel yang berlokasi di Morowali Utara dan Halmahera hingga akhir tahun. Nilai kontrak baru ketiga proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun. Dalam tiga tahun ke depan, segmen jasa pertambangan ditargetkan berkontribusi sebesar 30-45% terhadap total pendapatan. Hal ini menjadi bagian dari upaya untuk memanfaatkan sumber daya dan aset lebih optimal. Penguatan kontrak baru segmen jasa pertambangan, khususnya segmen tambang nikel, juga bertujuan untuk menstabilkan pendapatan perseroan ke depan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)